Judul : Benarkah Salafiyyin bersikap intoleran?
link : Benarkah Salafiyyin bersikap intoleran?
Benarkah Salafiyyin bersikap intoleran?
[ tabshiruna ]
INTOLERAN
Benarkah Salafiyyin bersikap intoleran?
Sebelumnya, apa sih substansi inti dari makna toleran?
Toleran (toleransi), pada prinsipnya adalah sikap membiarkan, tidak mengganggu, dan bukan berarti harus ikut-ikutan.
Sikap toleran tidak harus mengikuti; cukuplah dengan membiarkan, tidak mengganggu, tidak menghalangi, sudah masuk kategori toleran.
Misalnya umat Kristiani sedang merayakan Natal. Cukuplah seorang muslim bersikap toleran dengan cara membiarkan, tidak mengganggu, dan tidak menghalangi. Tanpa perlu ikut-ikutan merayakan, entah dengan sekadar ucapan ataupun dengan simbol-simbol dan atribut khas agama mereka.
Pun begitu di kalangan umat Islam dengan sesama saudara seiman. Sikap toleran bisa diwujudkan dengan cara membiarkan, tidak mengganggu, dan tidak menghalangi cara beragama yang tidak selalu sama. Tanpa harus mengikuti dan bergabung di dalamnya. Yang ingin merayakan Maulid Nabi (shalallahu 'alaihi wasallam) ya monggo, yang tidak merayakan juga silahkan. Mau qunut Shubuh monggo, tidak qunut ya tidak masalah. Hak masing-masing untuk memilih. Setiap pihak bersikap toleran. Tidak menggangu. Tidak menghalangi.
Bagaimana dengan Salafiyyin?
Alhamdulillah. Salafiyyin adalah kalangan yang sangat toleran terhadap pihak lain. Mereka tidak pernah mengganggu ataupun menghalangi siapapun yang melaksanakan amaliyah keagamaan maupun non-keagamaan.
Pernahkah Salafiyyin demo membubarkan pengajian komunitas tertentu?
Adakah Salafiyyin mengerahkan massa untuk protes pendirian masjid?
Dimanakah ada Salafiyyin yang berkumpul untuk memarah-marahi saudara semuslim yang sedang tahlilan atau maulidan?
Adakah Salafiyyin yang teriak-teriak protes tetangganya yang hajatan dengan gelegar suara sound system hingga melewati tengah malam?
Pernahkah Salafiyyin mengintimidasi umat Islam yang qunut Shubuh dan dzikir berjama'ah?
Tidak. Sama sekali tidak.
Bahkan dalam banyak kasus, Salafiyyinlah yang menjadi korban sikap intoleran, intimidasi, dan kekerasan.
Enak-enak kajian, dibubarkan.
Mau mendirikan masjid, didemo.
Tidak mau tahlilan, diusir.
Tidak maulidan, dicaci maki.
Memelihara jenggot, dicap teroris.
Celana tidak isbal, diejek kebanjiran.
Wanitanya berhijab syar'i, dibilang ninja.
Tidak mau salaman dengan non-mahram, dikata sok suci.
Masjid-masjid Sunnah, disweeping.
Jadi, siapa sebenarnya yang intoleran?
Yang jelas, bukan Salafiyyin.
ولله الحمد والفضل
[http://ift.tt/2dG9IYK, oleh: Ustadz Ammi Ahmad]
Demikianlah Artikel Benarkah Salafiyyin bersikap intoleran?
Sekianlah artikel Benarkah Salafiyyin bersikap intoleran? kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.
Anda sekarang membaca artikel Benarkah Salafiyyin bersikap intoleran? dengan alamat link https://kabarmuslimislam.blogspot.com/2017/08/benarkah-salafiyyin-bersikap-intoleran.html
0 Response to "Benarkah Salafiyyin bersikap intoleran?"
Posting Komentar