Merasa tidak melanggar Hukum dan Etika, Ini Penjelasan Nusron Soal Ketua KPUD Rapat dengan Tim Ahok

Merasa tidak melanggar Hukum dan Etika, Ini Penjelasan Nusron Soal Ketua KPUD Rapat dengan Tim Ahok - Hallo sahabat Kabar Muslim Islam, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Merasa tidak melanggar Hukum dan Etika, Ini Penjelasan Nusron Soal Ketua KPUD Rapat dengan Tim Ahok, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Berita, Artikel Fenomena, Artikel Islami, Artikel Kabar, Artikel Muslim, Artikel Ragam, Artikel Unik, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Merasa tidak melanggar Hukum dan Etika, Ini Penjelasan Nusron Soal Ketua KPUD Rapat dengan Tim Ahok
link : Merasa tidak melanggar Hukum dan Etika, Ini Penjelasan Nusron Soal Ketua KPUD Rapat dengan Tim Ahok

Baca juga


Merasa tidak melanggar Hukum dan Etika, Ini Penjelasan Nusron Soal Ketua KPUD Rapat dengan Tim Ahok



, Ini Penjelasan Nusron Soal Ketua KPUD Rapat dengan Tim Ahok


Politikus Partai Golkar, Nusron Wahid mengatakan kedatangan Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sumarno dan Ketua Bawaslu DKI, Mimah Susanti dalam rapat internal Tim Pemenangan pasangan cagub-cawagub Ahok-Djarot, untuk memberikan penjelasan dan aturan main babak kedua.
"Supaya kami tahu batas-batas yang melanggar mana, batas-batas yang tidak melanggar mana," kata Nusron, Kamis (9/3).

Nusron mengatakan, di Pilkada DKI banyak wilayah yang abu-abu. "Nah, yang abu-abu kami mau minta penjelasan seperti apakah bagi sembako di saat seperti ini bagian dari money politic atau tidak, kan bisa minta penjelasan. Daripada pro kontra nanti, tekanan medsos dan macam-macam, sehingga nanti berubah lagi sikapnya," kata dia menerangkan.


Ketua KPUD DKI, Sumarno (kiri) dan Ketua Bawaslu DKI, Mimah Susanti (kanan) saat menghadiri rapat internal dari tim pemenangan pasangan calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Djarot Saiful Hidayat di Hotel Novotel, (Dian Fath/ Republika)

Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) itu melanjutkan, "Pokoknya yang pasti ingin menanyakan hal-hal yang diatur secara tidak jelas, tapi butuh penafsiran yang punya regulator. Dari penyelenggara KPU dan Bawaslu.

Sebelumnya Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sumarno menghadiri rapat internal dari tim pemenangan pasangan calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Djarot Saiful Hidayat di Hotel Novotel, Jalan Gajah Mada, Jakarta Barat, Kamis (9/3).

Pantauan Republika.co.id, Sumarno tampak didampingi Komisioner KPU DKI Dahliah Umar. Hadir pula Ketua Bawaslu DKI, Mimah Susanti. Menurut Sumarno, kedatangannya dalam rapat internal tim pemenangan Basuki-Djarot lantaran KPU DKI diundang tim pemenangan untuk menjelaskan secara teknis tata cara selama Pilkada DKI putaran kedua kepada para saksi serta relawan dari tim pemenangan Basuki-Djarot.

"KPUD diundang, diskusi aja. Persiapan putaran kedua," jelas Sumarno.

sebelumnya : 

Ketua KPUD dan Bawaslu Hadiri Rapat Internal Tim Pemenangan Ahok-Djarot



Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sumarno menghadiri rapat internal dari tim pemenangan pasangan calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Djarot Saiful Hidayat di Hotel Novotel, Jalan Gajah Mada, Jakarta Barat, Kamis (9/3). 




Pantauan Republika.co.id, Sumarno tampak didampingi Komisioner KPU DKI Dahliah Umar. Hadir pula Ketua Bawaslu DKI, Mimah Susanti.
Menurut Sumarno, kedatangannya dalam rapat internal tim pemenangan Basuki-Djarot lantaran KPU DKI diundang tim pemenangan untuk menjelaskan secara teknis tata cara selama Pilkada DKI putaran kedua kepada para saksi serta relawan dari tim pemenangan Basuki-Djarot.

"KPUD diundang, diskusi aja. Persiapan putaran kedua," jelas Sumarno.

Pernyataan Sumarno dibenarkan Ketua Tim Pemenangan Basuki-Djarot, Prasetio Edi Marsudi. Menurut Pras, tim pemenangan ingin mengetahui bagaimana teknis penggunaan dan cara mendapatkan formulir C-6. Pasalnya, di putaran pertama kemarin, banyak warga yang menggunakan C-6 namun tidak menggunakan KTP tetapi bisa memberikan suara.


Timses Basuki Rapat Bareng KPUD, Tagar #MarnoJongosAhok Jadi Trending




Kabar hadirnya Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sumarno dalam rapat internal tim pemenangan pasangan calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot Saiful Hidayat di Hotel Novotel, Jalan Gajah Mada, Jakarta Barat, pada Kamis (9/3) menimbulkan efek berkurangnya kepercayaan sejumlah pihak terhadap independensi lembaga tersebut. Kejadian tersebut bahkan membuat netizen menviralkan tagar #MarnoJongosAhok sehingga menjadi trending di laman Twitter pada Kamis (9/3) malam.

Sumarno berdalih kedatangannya bersama Ketua Bawaslu DKI Jakarta Mimah Susanti tersebut untuk menjelaskan tata cara teknis seputar Pilkada DKI putaran kedua kepada tim pemenangan Basuki-Djarot.

"KPUD diundang, kami diskusi aja. Untuk Persiapan putaran kedua," jelasnya.

Namun Komisioner KPU DKI Jakarta, Mochammad Sidik menegaskan bahwa ia tidak mengetahui adanya agenda undangan dari tim Ahok-Djarot. Jadi menurutnya, kedatangannya adalah mewakili pribadinya sendiri.

"Gak ada agenda di kami. Seharian ini kami rapat bersama anggota yang lain," jelas Mochammad Sidik pada Kamis (9/3).

Komisioner Bawaslu DKI, Jufri juga mengungkapkan hal yang senada. Menurutnya, kehadiran Ketua Bawaslu ke rapat Timses Basuki-Djarot tanpa sepengetahuannya.

"Setau saya gak ada agenda ke situ," jelas Jufri. Ia menjelaskan, dirinya beserta anggota Panwaslu dan komisioner lain sibuk mengadakan rapat dari pagi hingga sore hari. 


Duh! Ketua KPU dan Bawaslu Ikut Rapat Internal, Timses Ahok-Djarot: Udah Biasa...


Tim Pemenangan Ahok-Djarot menyatakan kedatangan Ketua KPU dan Bawaslu DKI Jakarta dalam rapat internal timnya merupakan hal biasa.

Salahs seorang pimpinan Tim Pemenangan Ahok-Djarot, Nusron Wahid mengatakan, kedatangan Ketua KPU Sumarno dan Ketua Bawaslu DKI Mimah Susanti bukan untuk mempengaruhi kredibilitas KPU dan Bawaslu DKI sebagai lembaga penyelenggara pemilu.

"KPU dan Bawaslu juga diundang paslon satu lagi untuk memberikan penjelasan, biasa itu mah," kata Nusron di Hotel Novotel, Jakarta Barat, Kamis, 9 Maret 2017. Nusron mengatakan, hal ini pernah dilakukan oleh partainya.

Saat itu partai Golkar pernah mengundang KPU untuk memberikan penjelasan terkait proses yang kurang lebih sama seperti yang dilakukan oleh KPU DKI dan timses paslon nomor urut dua.

"KPU juga diundang sama Golkar kok seperti memberikan penjelasan pembagian dan perubahan dapil dan sebagainya, biasa itu mah," ujar Nusron.

Nusron menambahkan, rapat internal tertutup ini membicarakan pemetaan dan strategi jelang putaran kedua.

"Siapa fokus siapa, pemetaan, siapa yang fokus (wilayah) Jakarta Timur dan Jakarta Selatan. Bagaimana meningkatkan dan mempertahankan suara di Jakarta Utara. Standar orang rapat. Penguatan timseslah," ucapnya.

Sumber | republished by (YM) Yes Muslim !


Demikianlah Artikel Merasa tidak melanggar Hukum dan Etika, Ini Penjelasan Nusron Soal Ketua KPUD Rapat dengan Tim Ahok

Sekianlah artikel Merasa tidak melanggar Hukum dan Etika, Ini Penjelasan Nusron Soal Ketua KPUD Rapat dengan Tim Ahok kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel Merasa tidak melanggar Hukum dan Etika, Ini Penjelasan Nusron Soal Ketua KPUD Rapat dengan Tim Ahok dengan alamat link https://kabarmuslimislam.blogspot.com/2017/03/merasa-tidak-melanggar-hukum-dan-etika.html

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Merasa tidak melanggar Hukum dan Etika, Ini Penjelasan Nusron Soal Ketua KPUD Rapat dengan Tim Ahok"

Posting Komentar